Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pembantaian di Akihabara (秋葉原通り魔事件, Akihabara tōrima jiken?) adalah penusukan liar yang terjadi di daerah pertokoan elektronik, permainan video dan komik Akihabara di Chiyoda, Tokyo, Jepang pada 8 Juni 2008. Sekitar pk. 12:30 WSJ, si penusuk menerjang sebuah kerumunan dengan kendaraannya, menabrak tiga orang,[1] kemudian menusuk setidak-tidaknya 18 kali dengan sebuah belati, dan menewaskan tujuh orang.[2][3][4][5][6]
Polisi Tokyo telah menangkap orang yang dicurigai sebagai pelakunya, yang diidentifikasikan sebagai Tomohiro Katō (加藤智大, Katō Tomohiro?), dengan tuduhan usaha pembunuhan. Kato, 25, adalah penduduk Susono, Shizuoka. Ia mengenakan kaos T-shirt hitam dengan jaket dan celana putih kusam pada waktu menyerang,ia ditahan di Kantor Polisi Manseibashi.
Rincian peristiwa Truk sewaan yang dipakai untuk menerjang kerumunan.
Berbagai laoran mengatakan bahwa sebuah truk sewaan Isuzu Elf putih berukuran dua ton menerjang sebuah kerumunan di pertemuan dua jalan utama di Akihabara, Chūō-dōri dan Kanda Myōjin-dōri.[12] Hari Minggu itu—seperti biasanya setiap hari Minggu dan hari libur sejak 1973—Chūō-dōri ditutup bagi lalu llintas kendaraan untuk memudahkan para pejalan kaki yang berbelanja; Kanda Myōjin-dōri dibuka untuk lalu lintas. Laporan-laporan menyatakan bahwa berbagai saksi menyatakan bahwa truk itu berhenti setelah menyelonong 30 meter; seorang laki-laki kemudian keluar dari truk itu dan mulai berteriak-teriak serta menusuki orang-orang yang lewat. Hanya setelah seorang perwira polisi menodongkan senjata padanya ia menjatuhkan pisaunya dan akhirnya ditaklukkan.[13][14][15]
Korban
Sekurang-kurangnya 17 ambulan bergegas ke tempat kejadian, sementara orang-orang mencoba menolong para korban. Lima orang korban dilaporkan mengalami gagal jantung.[16] Mula-mula dua orang tewas karena serangan itu, tetapi esok harinyajumlah korban bertambah menjadi tujuh. Menurut polisi dan pejabat rumah sakit, enam dari tujuh korban yang tewas adalah laki-laki, termasuk Kazunori Fujino dan temannya Takahiro Kamaguchi (keduanya 19 tahun); Katsuhiko Nakamura (74); Naoki Miyamoto (31) dan Mitsuru Matsui (33). Seorang perempuan, Mai Muto (21), juga terbunuh.[17] Sebuah tanda peringatan duka dibuat oleh para pejalan kaki di situ.[18]
Reaksi dan akibat
Serangan ini membangkitkan rasa terkejut di seluruh Jepang. Kini pemerintah meninjau kembali undang-undang yang mengatur penggunaan pisau bela diri.[19][20][21]
Motivasi penyerang
Setelah serangan dilaporkan bahwa si pelaku mengirimkan pesan di internet yang berisi ungkapan tentang maskdunya. Ia mengirimkan pesan terakhirnya lewat telepon genggamnya 20 menit sebelum serangan terjadi.[22] Seorang petugas polisi menyatakan bahwa pesan pertamanya berbunyi "Saya akan membunuh orang di Akihabara." Pesan-pesan berikutnya mengungkapkan rencananya untuk menggunakan kendaraannya hingga truknya itu tak bisa lagi digunakan, lalu menggunakan pisau untuk melanjutkan serangannya.[23][24] Tiga hari sebelum sernagan, pada 5 Juni Kato menuduh orang-orang di tempat kerjanya telah menyembunyikan perlengkapannya lalu segera meninggalkan tempat kerjanya. tampaknya setelah itu ia percaya bahwa ia telah diberhentikan dari pekerjaannya, walaupun kenyataanya tidak demikian. Ada spekulasi bahwa hal ini telah memicu serangna tersebut.[25]
Peristiwa terkait atau serupa
Penusukan ini terjadi tepat tujuh tahun setelah pembantaian di sekolah Osaka yang menewaskan delapan murid sekolah dasar.[6] Pada 2008 ada pula sejumlah penusukan liar, meskipun skalanya lebih kecil. Katō dilaporkan pernah mengatakan "bosan terhadap dunia" dan bahwa ia datang untuk "membunuh orang".[26] PM Yasuo Fukuda berkata bahwa ia "khawatir bahwa kasus-kasus serupa terjadi sekitar 10 kali dalam setahun di Jepang".[27] Menurut Badan Kepolisian Nasional 67 serangan liar serupa pernah terjadi antara 1998 hingga 2007.[28]